#10 Aperture (part 2)

Setelah kemarin mammbahas mengenai fungsi utama aperture, yuk, lanjut pembahasan tentang konsekuensi dari perubahan angka aperture!!

Stefanus Ega Panji Panuntun
3 min readMay 10, 2022

Pertama, bukaan aperture yang semakin besar (angka di belakang huruf f semakin kecil), akan menyebabkan banyak sinar masuk ke kamera sehingga gambar yang dihasilkan menjadi lebih terang. Pada kondisi ini, sinematografer harus hati-hati karena banyaknya intensitas cahaya yang masuk dapat mengakibatkan over exposure. Apa itu over exposure? Bisa dilihat disini.

Sebaliknya, jika bukaan aperture semakin kecil (angka di belakang huruf f semakin besar), maka sinar yang masuk ke kamera akan semakin sedikit. Hal ini berdampak pada hasil gambar yang jadi lebih gelap. Dalam kondisi ini, sinematografer juga harus tetap hati hati agar gambar yang dihasilkan tidak terlalu gelap atau under exposure).

sumber. Bukaan besar vs kecil vs sedang

Kedua, bukaan aperture yang semakin besar, akan menyebabkan benda-benda lain (baik yang berada di belakang maupun di depan objek utama) selain objek utama menjadi blur. Memang, banyak yang menyukai keadaan ini karena terkesan sinematik, tetapi sinematografer juga harus tetap berhati-hati karena keadaan ini tidak bisa diaplikasikan disemua gambar. Ketika mengambil gambar dengan beberapa objek utama yang tidak sejajar, bukaan yang besar ini malah akan menimbulkan efek blur pada objek utamanya, sehingga objek utamanya tidak terlihat jelas.

Hal ini juga berlaku sebaliknya, bukaan aperture yang kecil akan menyebabkan benda-benda lain menjadi tidak blur (terlihat tajam). Sinematografer harus menempatkan bukaan yang kecil ini untuk keadaan yang tepat, karena jika salah, penikmat gambar akan kebingungan mana objek utama yang ingin ditonjolkan dalam gambar. Bukaan yang kecil cocok digunakan untuk foto arsitektur, pemandangan, dan objek yang tidak sejajar.

sumber

Ketiga, ketika objek utamanya adalah sumber cahaya, seperti lampu atau matahari, bukaan aperture yang besar akan menyebabkan cahaya menyebar kemana-mana. Sebaliknya, bukaan aperture yang kecil akan menyebabkan efek difraksi. Secara simple, efek difraksi adalah kondisi di mana ada beberapa bagian dari sumber cahaya yang terhambat. Efek difraksi ini dapat dilihat ketika kita mengambil gambar lampu (misalnya), cahaya lampu itu akan membentuk seperti bintang. Beginilah contohnya

sumber

Secara singkatnya,

Konsekuensi dari bukaan yang besar (angka dibelakang huruf f kecil) adalah gambar terang, benda-benda selain objek utama menjadi blur, dan cahaya menyebar ke mana-mana.

Konsekuensi dari bukaan yang kecil(angka dibelakang huruf f besar) adalah gambar gelap, benda-benda selain objek utama tetap tajam (tidak blur), dan muncul efek difraksi.

Penggunaan keduanya harus disesuaikan dengan rencana gambar yang dihasilkan, ojo sak penake udele dewe! (jangan semaunya sendiri).

Tapi kenapa bukaan terbesar pada setiap lensa berbeda-beda?

Jawabannya karena tidak semua lensa bisa dipasang blade yang besar. Blade adalah bilah-bilah diafragma yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat membesar dan mengecil. Bukaan yang lebih kecil biasanya ditemukan pada lensa zoom. Lensa zoom akan sangat sulit untuk dipasang blade yang besar karena dapat mengganggu mekanisme zoom in ataupun zoom out.

sumber. Blade penyusun diafragma
sumber. Kondisi blade yang disusun sedemikian rupa, inilah diafragma

Udah paham kan? Besok kita lanjut pembahasan ke shutterspeed yaaa!!

--

--